Pendidikan merupakan salah satu aspek yang tak dapat dipisahkan dalam kehidupan manusia. Pendidikan dapat menjadi sarana untuk membantu masyarakat mencapai tujuan hidup yang lebih baik. Namun, pendidikan yang diberikan di Indonesia belum sepenuhnya merata. Terutama ketika masa penjajahan yang dialami oleh Indonesia. Sejarah pendidikan di Indonesia pada masa penjajahan menunjukkan bahwa ada beberapa pendidikan yang diberikan oleh penjajah untuk membantu pembangunan. Namun, pendidikan tersebut didasarkan pada kepentingan penjajah dan bukan untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat Indonesia.
Pendidikan di Indonesia pada masa penjajahan dimulai sejak era Vereenigde Oost-Indische Compagnie (VOC), yang berdiri pada tahun 1602. Pada awalnya, VOC memiliki tujuan untuk memperoleh keuntungan ekonomi dari kegiatan perdagangan yang dilakukan di Indonesia. Namun, seiring waktu, VOC mulai melihat bahwa pendidikan adalah salah satu cara untuk membantu pemerintah mereka mencapai tujuan mereka. Oleh karena itu, VOC mulai memberikan pendidikan bagi masyarakat Indonesia, meskipun pendidikan tersebut masih terbatas. Pendidikan yang diberikan terutama berkaitan dengan seni dan kemahiran teknis.
Selain itu, VOC juga membangun sekolah-sekolah yang didedikasikan untuk pendidikan. Sekolah-sekolah ini fokus pada bidang-bidang tertentu seperti seni, teknik, ekonomi, dan lain-lain. Namun, pendidikan yang diberikan di sekolah-sekolah ini masih sangat terbatas. Hal ini karena VOC hanya fokus pada pelatihan untuk meningkatkan produktivitas kerja dan bukan untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat Indonesia.
Selain VOC, Inggris juga memiliki pengaruh yang cukup besar terhadap sejarah pendidikan di Indonesia. Sejak abad ke-18, Inggris mulai membangun sekolah-sekolah di Indonesia. Sekolah-sekolah ini fokus pada bidang-bidang seperti bahasa, ekonomi, agama, dan lain-lain. Namun, pendidikan yang diberikan di sekolah-sekolah ini masih berfokus pada kepentingan Inggris. Hal ini karena pendidikan yang diberikan di sekolah-sekolah ini masih fokus pada pelatihan untuk meningkatkan produktivitas kerja dan bukan untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat Indonesia.
Selain itu, Jepang juga memiliki pengaruh yang cukup besar terhadap sejarah pendidikan di Indonesia. Pada tahun 1942, Jepang mulai mengambil alih Indonesia dan mulai membangun sekolah-sekolah untuk meningkatkan produktivitas kerja. Pendidikan yang diberikan di sekolah-sekolah ini masih berfokus pada kepentingan Jepang. Selain itu, Jepang juga memperkenalkan sekolah-sekolah yang berfokus pada ajaran budaya Jepang dan sistem pendidikan mereka. Namun, pendidikan yang diberikan di sekolah-sekolah ini masih berfokus pada pelatihan untuk meningkatkan produktivitas kerja dan bukan untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat Indonesia.
Setelah Indonesia merdeka, pemerintah mulai membangun sekolah-sekolah untuk membantu masyarakat Indonesia mencapai tujuan yang lebih baik. Pemerintah mulai membangun sekolah-sekolah yang berfokus pada bidang-bidang seperti bahasa, sains, teknik, dan lain-lain. Selain itu, pemerintah juga memperkenalkan sistem pendidikan baru yang berfokus pada pengajaran dan pembelajaran untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat Indonesia. Hal ini membuktikan bahwa pendidikan di Indonesia telah berkembang dari masa ke masa.
Meskipun pendidikan di Indonesia telah berkembang dari masa ke masa, masih ada banyak hal yang harus dilakukan untuk memastikan bahwa pendidikan yang diberikan di Indonesia benar-benar merata. Hal ini penting untuk memastikan bahwa masyarakat Indonesia dapat mencapai tujuan hidupnya dengan lebih baik. Oleh karena itu, pemerintah harus terus berupaya untuk memastikan bahwa pendidikan di Indonesia menjadi lebih baik dan merata di masa depan.